- Wortel merupakan makanan yang kaya akan beta-karoten sehingga manfaatnya sangat tinggi untuk kesehatan. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya bisa mengakibatkan dokter kulit Melissa Piliang, karotenemia disebabkan oleh terlalu banyak beta-karoten dalam darah. Beta-karoten merupakan pigmen pada buah dan sayuran yang berwarna merah, oranye dan kuning. Baca juga Saat Tahu dan Wortel Jadi Produk Perawatan Wajah...“Makan terlalu banyak makanan yang mengandung beta-karoten dapat mengubah warna kulit Anda menjadi oranye,” kata Piliang. Namun, Piliang menyebut, kasus karotenemia ini jarang terjadi. Hal semacam ini hanya terjadi 1-2 kasus dalam setahun. Agar kita lebih waspada, beberapa makanan mengandung beta-karoten yang mudah kita antara lain, aprikot, blewah, wortel, mangga, jeruk, labu, dan ubi jalar. Terlihat, karotenemia tidak selalu disebabkan oleh makanan yang bewarna jingga. Makanan lain seperti apel, kol, sayuran berdaun hijau, kiwi, asparagus, dan bahkan terkadang telur dan keju juga bisa menyebabkan karotenemia. Karotenemia biasanya merupakan penyebab dari diet ketat atau dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tertentu.
Padasampel yang mengandung pigmen karotenoid yaitu wortel setelah proses. Pada sampel yang mengandung pigmen karotenoid yaitu. School Benedict College; Course Title SCI 11153; Uploaded By ElderBoulder1733. Pages 14 This preview shows page 8 - 11 out of 14 pages.
Look at those carrots, yap, carrots. bukan cuma mawar yang tak selalu merah, wortel juga tak selalu jingga. sebenarnya wortel punya banyak warna tergantung sama zat warna terbanyak yang dikandungnya. jadi kalo tiba-tiba wortel banyak minum pop ice bubble gum bisa warna biru muda gitu juga kali yaa — nope, kidding ! Pigmen ini alami sebenernya biasa disebut pigmen alami gatau kenapa, soalnya kalo buatan namanya pewarna buatan atau sintetik bukan pigmen buatan. Pigmen alami merupakan zat warna yang terdapat secara alami dan diproduksi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tumbuhan, hewan, dan beberapa organisme seperti bakteri, alga, dan khamir. Sejak dahulu, pigmen alami telah dimanfaatkan, baik secara tradisional maupun komersial, sebagai pewarna makanan untuk meningkatkan organoleptik suatu produk pangan. Tentu saja pigmen alami ini lebih aman digunakan daripada pigmen sintetik. Penggunaan pigmen alami dalam makanan tergolong aman karena rendahnya efek samping yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang mengandung pigmen. Berikut pigmen alami yang sering dibahas di buku anak pangan Klorofil adalah pigmen warna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil terdapat pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Istilah “Klorofil” berasal dari bahasa Yunani yaitu “chloros” artinya hijau dan “phyllos” artinya daun. Istilah ini pertama diperkenalkan tahun 1818. dimana pigmen tersebut diekstrak dari tumbuhan dengan menggunakan pelarut organik. Riset tersebut dilakukan oleh Hans Fischer peneliti klorofil yang memperoleh nobel prize winner pada tahun 1915 berasal dari Technishe Hochschule, Munich Germany. Klorofil ini punya banyak warna hijau tergantung panjang gelombangnya. Antosianin adalah pigmen berwarna merah, ungu, dan biru yang terdapat pada seluruh tumbuhan kecuali fungus. Sebagian besar antosianin dalam bentuk glikosida, biasanya mengikat satu atau dua unit gula seperti glukosa, galaktosa, ramnosa, dan silosa. Jika monoglikosida, maka bagian gula hanya terikat pada posisi 3, dan pada posisi 3 dan 5 bila merupakan diglikosida dan bagian aglikionnya disebut antosianidin. Sebagian besar antosianin berwarna kemerahan dalam larutan asam, tetapi menjadi ungu dan biru dengan meningkatnya PH yang akhirnya rusak dalam larutan alkali kuat Sastrohamidjojo, 1996; Salisbury, 1992. Karotenoid adalah golongan senyawa kimia organik bernutrisi yang terdapat pada pigmen alami tumbuhan dan hewan. Berdasarkan struktur kimianya, karotenoid masuk ke dalam golongan terpenoid. Karotenoid merupakan zat yang menyebabkan warna merah, kuning, oranye, dan hijau tua pada buah dan sayuran. Peran penting karotenoid adalah sebagai agen antioksidan dan dalam sistem fotosintesis. Selain itu, karotenoid juga dapat diubah menjadi vitamin esensial. Antoxantin termasuk dalam pigmen flavonoid yang berwarna bening dan larut dalam air. Antoxantin juga merupakan suatu glikosida dengan atu atau dua monosakarida ramnosa dan glukosa. Pemanasan dalam asam encer akan memecahnya menjadi flavon atau turunannya flavonal, flavononal, atau isoflavon dan monosakarida. Antoxantin banyak terdapat dalam lendir daun yang kebanyakan tidak digunakan sebagai makanan. Beberapa flavon yang dikenal adalah uersetin kulit bawang, teh, hesperitin jeruk dan lemon, dan apigenin dahlia kuning. Antosianin berbeda dengan pigmen kuning atau jingga karotenoid karean sifatnya larut dalam air, sedangkan karotenoid larut dalam lipida. Tanin disebut juga asam tanat dan asam galotanat. Tanin dapat tidak berwarna sampai berwarna kuning atau coklat. Asam tanat yang dapat dibeli dipasaran mempunyai BM dan kemungkinan besar terdiri dari 9 molekul asam galat dan sebuah molekul glukosa. Istilah tanin yang dipergunakan pada kalangan ahli pangan ada 2, yaitu condensed tannin merupakan dimer 4,8 atau 2,8 C-C atau ikatan dimer 3,3 dari senyawa katekin. Yang kedua disebut hydrolized tannin, termasuk kedalamnya galotanin dan elogitanin. Senyawa-senyawa tersebut biasanya digunakan untuk menyamak kulit dan masing-masing merupakan polimer asam galat dan asam elagat ellagic acid. Disamping itu ada tanin yang tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu kelompok tanin tersebut. Beberapa ahli pangan berpendapat bahwa tanin terdiri dari katekin, leukoantosianin, dan asam hidroksi yang masing-masing dapat menimbulkan warna bila bereaksi dengan ion logam. Di dalam teh terdapat katekin dan epikatekin yang teresterifikasi dengan asam galat. Sedang katekin dan leukoantosianin banyak terdapat pada jaringan tanaman apel, anggur, almond, dan pear. Leukoantosianin dalam buah apel merupakan suatu dimer dari dua molekul 1-apikatekin. Hemoglobin mempunyai BM sekitar dan terdiri dari protein yang disebut globin. Pada molekul tersebut terikat 4 gugusan heme. Molekul globin terdiri dari 4 rantai peptida yang tersusun dalam bentuk konfigurasi tetra-hedral. Gugusan-gugusan heme terletak di dalam suatu kantung-kantung pada permukaan molekul globin. Setiap kantung dibentuk oleh suatu lipatan satu rantai peptida. Zat kimia warna daging adalah pigmen heme atau tepatnya pigmen mioglobin. Dalam daging ternak jumlah besi yang ada dalam sebagian besar terdapat pada mioglobin 95% dibanding hanya 10% pada badan ternak yang masih hidup. Mioglobin bukan merupakan satu-satunya pigmen yang terdapat dalam daging. Pigmen lain yang terdapat dalam daging adalah sitikrom dan flavin. Mioglobin mirip dengan hemoglobin, hanya lebih kecil bentuknya, kira-kira hanya seperempat dari besar hemeoglobin. Yang unik dari mioglobin adalah sebuah molekulnya terdiri dari 1 heme dan 1 molekul protein. Protein pada molekul mioglobin hanya terdiri satu rantai polipeptida yang terdiri dari 150 buah asam amino. BM mioglobin adalah Heme yang terdapat dalam mioglobin sama dengan heme yang terdapat pada hemoglobin, yaitu terdiri dari porifin yang mengandung sebuah atom besi Fe. Heme juga disebut feroprotoporfirin.
.